28 JANUARI 2017 : " SELAMAT ATAS PENDEWASAAN GKJB PEP.BANSEL MENJADI GKJ BANSEL " GKJ BANSEL: Firman Tuhan Minggu 22 Juni 2014

Translate

Sabtu, 28 Juni 2014

Firman Tuhan Minggu 22 Juni 2014


Hidup Setia Dalam Teladan Kristus
Kej 21:8-21

Kata setia mengandung makna taat, patuh, berpegang teguh, berketetapan hati, dsb. Orang dikatakan setia jika memiliki karakter atau sifat taat, patuh, berpegang teguh, dan memiliki ketetapan hati. Untuk memenuhi kesetiaan, seseorang dituntut agar tetap taat terhadap sesuatu yang sudah menjadi kesepakatan / perjanjian bersama kepada pihak-pihak terkait. Sebagai umat ciptaan Tuhan, kita juga dituntut setia dan taat kepada/ terhadap hokum Allah. Allah menuntut kita untuk hidup sesuai dengan hokum moral-Nya, dimana Ia telah menyatakan kepada kita dalam Alkitab. Hukum Allah merupakan standard tertinggi dari kebenaran dan norma tertinggi untuk mengakimi yang benar dan yang salah.

Dalam kitab Kejadian (21:12) Abraham diajarkan kesabaran oleh Tuhan Allah, ketika Sara menyuruh Abraham untuk mengusir Hagar dan anaknya yang juga anak dari Abraham, tetapi Allah berfirman kepada Abraham : “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak”.Dan oleh karena Abraham adalah orang yang senantiasa setia dan taat terhadap perintah Allah: (13) Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu.

Tidak mudah seseorang untuk tetap setia meneladani ajaran Kristus. Dalam kehidupan kita juga dituntut untuk dapat setia terhadap aturan-aturan yang ada di masyarakat. Pada akhir tahun pelajaran, biasanya oaring tua murid dipanggil ke sekolah untuk mengambil hasil/ raport anaknya. Ada salah satu orang tua murid (ibu) masuk ke ruang/ menghadap Kepala Sekolah katanya : Bapak Kepala Sekolah, anak saya koq bisa tidak naik kelas ya …? Nilainya hanya kurang 0,5 saja. Mohon Kebijaksanaan pak….saya harus membayar berapapun akan saya bayar, asal anak saya bisa naik kelas…../ Kepala Sekolah dengan sabar dan dengan pelan menjawab sekaligus bertanya kepada orang tua murid tersebut, demikian “yang seharusnya bijaksana itu saya atau ibu….?. Bapak Kepala Sekolah lalu berdiri sambil mempersilahkan ibu itu pulang. Ilustrasi diatas member gambaran kepada kita, bahwa dalam kehidupan bermasyarakat tidak mudah untuk setia pada perkara-perkara yang kecil sekalipun, bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Allah…?. Selamat Melayani. (Irh)

BG tgl 22 Juni 2014 Minggu ke-25-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar