“Roh Kudus
Mampukan Kita Saling Peduli”
Matius 28:16-20
Perjalanan naik bus kota dari Bandung
ke Jatinangor sering merupakan satu perjuangan tersendiri. Ini terjadi karena
sarana bus kota dari Bandung ke Jatinangor masih sangat
sedikit, sehingga sudah tidak aneh kalau suasana bus selalu penuh sesak
dipenuhi oleh penumpang. Bus kota tersebut selalu dipenuhi oleh
mahasiswa-mahasiswi yang akan pergi kuliah ke Jatinangor. Jika kita mengamati
perilaku mereka (mahasiswa) di dalam bus, kita akan melihat bahwa begitu mereka
mendapatkan tempat duduk, mereka tidak akan peduli dengan keadaan di sekelilingnya.
Ada yang langsung tertidur (karena perjalanan yang lumayan jauh dari Bandung ke
Jatinangor), ngobrol dengan temannya, dan lain-lain. Banyak di antara mereka akan cuek saja
melihat orang yang sudah sepuh atau ibu-ibu yang sedang hamil berdiri di
samping mereka karena tidak mendapatkan tempat duduk. Seolah-olah kalau sudah
membayar karcis bus dan mendapatkan tempat duduk, itu merupakan hak mereka,
tanpa tergerak sedikitpun untuk berbagi tempat dengan orang-orang yang lebih
membutuhkan. Inikah potret kehidupan anak muda jaman sekarang yang tidak peduli
dengan kondisi di sekelilingnya, ataukah
kepedulian kepada sesama semakin tersisih dalam kehidupan bermasyarakat
saat ini. Kadangkala kita memang terlalu asyik dengan apa yang ada pada diri
kita sendiri. Persoalan-persoalan pribadi. Rutinitas kerja, harta,
kesenangan-kesenangan serta kenyamanan yang kita miliki membuat kita lupa bahwa
masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dari kita.
Tema kita kali ini adalah tentang Roh
Kudus. Paulus mengingatkan kepada anak-anak Tuhan bahwa hanya Roh Kuduslah yang
dapat melepaskan kita dari kehidupan kedagingan kita (Roma 8:14). Dari semua
karunia yang diberikan Allah kepada manusia, tidak ada yang lebih berharga dari
kehadiran Roh Kudus. Roh Kudus berperan memberikan dorongan untuk memberitakan
kabar baik, yaitu tentang keselamatan. Roh Kudus berdiam di hati setiap orang
yang diselamatkan dan menjadi milik Allah. Kehadiran Roh Kudus dalam diri kita
– sebagai orang-orang yang bersedia menerima keselamatan dari Tuhan -
memungkinkan kita untuk memahami dan menafsirkan firman Tuhan, dan Ia akan
menuntun kita pada kebenaran. Roh kudus
juga berperan menghasilkan buah kehidupan kita yaitu kasih. sukacita, peduli
kepada sesama, kesabaran, damai sejahtera.
Tuhan Yesus memerintahkan kepada kita
untuk mewartakan dan melakukan segala sesuatu yang telah diajarkanNya kepada
orang-orang disekeliling kita (Mat.28:20). Sebagai orang percaya, kehidupan
kita harus berbeda dari orang-orang di luar karena dalam diri kita ada Roh
Kudus. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan sanggup melewati tantangan hidup ini.
Adalah kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan seseorang yang membedakan seseorang
hidup secara rohani atau mati secara rohani. Roh Kudus adalah Roh kehidupan,
roh kebenaran yang akan mengajar, menguatkan, mendiami batin orang percaya dan
menuntunnya pada kebenaran. (MC)
BG TLG 15 JUNI 2014. MINGGU KE-24 TAHUN 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar