“Kasih-Nya
Memperbaharui Hidup”
Kejadian 22:1-14; Mazmur 13; Roma 6:12-23;
Matius 10:40-42
Gool........!!
terdengar suara teriakan sorak sorai gegap gempita dari sebuah tempat
pojokon jalan. Sekumpulan tukang ojek yang sedang mangkal berteriak keras
menyambut bola yang masuk ke gawang. Rupanya mereka sedang asyik menonton TV
acara siaran langsung Piala Dunia Sepakbola dari Brasil. Bahkan sampai pagi
dini hari, para penggemar sepakbola rela bersedia menahan kantuk atau lelahnya,
demi menyaksikan siaran langsung ini yang terjadi hanya 4 tahun sekali. Lalu
bagaimana dengan hingar bingar Pilpres ? nanti itu tanggal 9 Juli, seluruh
rakyat Indonesia akan mencoblos pilihannya menentukan siapa pemimpin Indonesia
yang akan datang. Nampaknya berita kampanye atau acara debat Capres dan
Cawapres kalah dengan gegap gempita siaran langsung piala dunia dari Brasil.
Konon kabarnya acara Piala Dunia ini telah menyihir ratusan juta bahkan milyaran penduduk dunia untuk
menyaksikan , memperbincangkan dimana saja. Konon kabarnya seorang supir Bis
Transjakarta rela menonton siaran piala dunia, sampai terjadi kecelakaan karena
ngantuk kurang tidur. Pertanyaan-nya
adalah setelah Piala Dunia sepakbola, setelah Pilpres apa ? ya mungkin berita
arus mudik Lebaran. Apa hubungannya dengan tema renungan kita minggu ini yaitu “Kasih-Nya
memperbaharui Hidup”. ya tidak ada hubungannya. Namun yang pasti hidup ini akan
berjalan terus. Daud bermazmur hatiku bersorak sorai karena penyelamatan-MU.
Daud mengalami Kasih Tuhan yang memang terus memperbaharui hidupnya dalam
menghadapi berbagai masalah (Mazmur 13).
Apakah kita pernah bersorak sorai ketika mengalami kasih Tuhan ? ketika kita
disembuhkan ? ketika kita mengalami mukjizat atau mendapat berkat ?. Atau biasa
biasa saja ? mari kita sambut kasihnya
dengan antusias (Matius 10:40-42) melebihi acara Siaran Piala Dunia atau Pilpres.
Kenapa ? Karena dengan Kasihnya kita tidak lagi hidup dibawah hukum Taurat
(Roma 6:12-23). Bagaimana caranya ?. Yesus dalam pelayanannya selalu diawali
dengan Tergerak hatinya oleh belas kasihan (Matius 14:14). Abraham pantas
disebut Bapak orang beriman, karena begitu mendapat perintah Allah, dia
langsung bergerak mempersiapkan diri dan hatinya untuk membawa anaknya Ishak
untuk dikorbankan, Dia mengatakan dengan yakin bahwa Allah yang akan
menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya (Kejadian 22:1-14).
Padahal ketika berjalan dia sendiri tidak melihat ada anak domba. Mari kita
bersorak sorai menyambut Kasih Allah yang memperbaharui Hidup kita. Buah duku buah blewah selamat hari minggu selamat beribadah (Hz).
BG tgl 29 Juni 2014 Minggu ke-26-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar