Allah yang hidup memberi kehidupan
(Yehezkiel 37:1-14; Mazmur 130; Roma 8:6-11; Yohanes
11:1-45)
Menerima kabar baik dengan keadaan yang serba menyenangkan
sangat mudah kita menerimanya; seperti menyelesaikan pekerjaan sesuai harapan,
mendapatkan promosi dalam pekerjaan, atasan yang memperhatikan bawahan bekerja
sesuai yang diharapkan, memenangkan tender dalam usaha, lulus ujian dengan
nilai yang terbaik, kenaikan gaji, mendapat keuntungan dari hasil usaha,
anak-anak tidak ada masalah dalam pertumbuhan dan pendidikannya, rumah tangga
harmonis, hubungan dengan orang lain tidak masalah, semua sehat dan semua
baik-baik saja rasanya itu sudah membuat
kita berhasil dalam hidup. Akan tetapi dalam kehidupan kadang-kadang yang
terjadi justru sebaliknya, masalah datang tidak henti-henti.Jika yang terjadi
seperti itu, mampukah kita menghadapi keadaan demikian ? dimana Allah ketika
semua ini terjadi ? Dan Masih banyak lagi pertanyaan yang
kita lontarkan dengan
nada protes kepada Allah, menggerutu, keluh kesah dan segala macam ungkapan.
Namun sebagai orang
percaya, sudah semestinya kitas harus selalu bersyukur kepada Allah
dalam keadaan apapun. Karena Allah yan berdaulat atas diri kita; Allah yang
memberi kehidupan, mengijinkan keaadaan yang baik atau tidak baik datang dalam
hidup kita, karena melalui semua keadaan Allah menunjukkan kemulian-Nya. Tuhan
itu setia tidak pernah Ia meninggalkan orang yang percaya sendirian. Dia akan
datang dan memberi pertolongan kepada yang minta tolong. KasihNya sangat besar
untuk orang yang percaya kepadaNya. Begitu pula yang dialami bangsa Israel pada
saat pembuangan Babel, Allah memulihkan apa yang pernah dijanjikan, bahwa
mereka akan kembali ke tanah Perjanjian. Pemulihan yang dialami bangsa Israel
adalah pemulihan secara politis, kembali ke negeri yang dijanjikan dan
pemulihan iman kepada Allah. Berita menyedihkan datang dari Betania yaitu
Lazarus sakit, Marta dan Maria mengirim kabar pada Yesus : “Tuhan, dia yang
Engkau Kasihi sakit.” Yesus baru tiba setelah empat hari Lazarus dalam kubur.
Ada pernyataan yang hampir sama diungkapkan oleh Marta dan Maria : “ Tuhan
sekiranya Engkau ada disini saudaraku pasti tidak pasti mati.” Yesus mengatakan
: “ Sudaramu akan bangkit .” Marta menjawab bahwa saudaranya akan bangkit pada
akhir zaman. Jawab Yesus : Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya
kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati dan setiap orang yang hidup dan
percaya kepadaKu, ia tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal
ini ? “ Marta menjawab “ Ya Tuhan aku percaya, bahwa Engkaulah Misias Anak
Allah, Dia yang akan datang kedalam dunia.” Yesus menangis ketika datang ke
kubur Lazarus dari kuburnya dan Lazuruspun keluar. Yesus telah banyak melakukan
banyak mujizat, apalagi dengan membangkitkan orang mati. Baiklah kita sebagai
orang percaya yang sudah menyaksikan pertolongan Tuhan, baik melalui Firman Tuhan
dan kesaksian-kesaksian orang percaya lain, bahwa Allah hadir dalam masa sulit
dan sanggup menolong kita dengan KuasaNya gaar dapat menghadapi setiap persoalan.
(ach)
BG: Tgl 06 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar