28 JANUARI 2017 : " SELAMAT ATAS PENDEWASAAN GKJB PEP.BANSEL MENJADI GKJ BANSEL " GKJ BANSEL: Firman Tuhan, Kebaktian Minggu Pra Paskah III, 23 Maret 2014

Translate

Senin, 24 Maret 2014

Firman Tuhan, Kebaktian Minggu Pra Paskah III, 23 Maret 2014

Menembus karang keraguan, meruntuhkan tembok pemisah “
(Yohanes 4:5-42)

“Masakan Engkau, seorang Yahudi, meminta minum kepada seorang Samaria ?” Setelah mendengar pernyataan dari perempuan Samaria ini, patut diduga bahwa : terdapat hubungan yang tidak harmonis antara orang Yahudi dan orang Samaria. Hal ini tersebut disebabkan karena orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria, terlebih lagi : Orang Yahudi selalu mempertahankan kesuciannya sehingga mereka tidak kawin dengan orang Samaria. Jadi dapat disimpulkan bahwa saat itu terdapat jurang pemisah yang amat dalam antara orang Yahudi dan orang Samaria, sehingga antara mereka tidak ada jurang pemisah lagi. Waktu itu tedapat suatu keraguan yang sangat dari perempuan Samaria, malah saat itu Yesus meminta minum kepada orang Samaria itu, sehingga orang Samaria itu berkata kepada Yesus : “Masakan Engkau, seorang Yahudi, meminta minum kepada seorang Samaria ?”. Sadar atau tidak sadar, saat itu Yesus sedang melakukan suatu perubahan untuk menembus karang keraguan dan meruntuhkan tembok pemisah antara orang Yahudi dan orang Samaria.
Waktu itu tidak terpikir oleh perempuan Samaria tersebut, bahwa telah terjadi suatu interaksi antara Yesus dan perempuan Samaria. Hal tersebut bisa dibaca dalam Injil Yohanes 4 : 7-26. Apa yang dilakukan Yesus tersebut adalah untuk mengubah cara pandang antara orang Yahudi dan orang Samaria, agar diantara mereka tidak merasa yang satu lebih suci dari yang lain. Karena dalam pribadi Yesus tidak mengenal pengkotak-kotakan manusia, malah Yesus sendiri telah mengajarkan kepada seluruh umat manusia bahwa : “ kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri”. Awalnya perempuan Samaria itu tidak menyadari kalau orang sedang bercakap-cakap dengan dia adalah Mesias atau Kristus yang sama artinya “Yang diurapi”.Namun dengan mendengarkan perkataan Yesus kepada perempuan Samaria, barulah sadar bahwa orang bercakap-cakap dengan dia adalah Kristus. Pada ayat 14, sangat meyakinkan kepada perempuan itu, sehingga ia meninggalkan tempayannya lalu pergi ke kota untuk menceritakan kepada orang-orang disitu, bahwa ia telah bertemu dengan seseorang,mungkinkah Dia Kristus, dan orang-orang Samaria meminta kepada Yesus supaya Ia tinggal dengan mereka selama 2 (dua) hari lamanya. Pada ayat 42 menyatakan bahwa : dan mereka berkata kepada perempuan itu “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dia lah benar-benar Juru  Selamat Dunia”. Jadi dengan adanya Yesus menginap dirumah orang Samaria selama 2 (dua) hari, maka mulai saat itu tidak ada lagi keraguan dan tidak ada lagi tembok pemisah antara orang Yahudi dan orang Samaria. Amin (YB)

BG tgl 23-03-2014
Nomor :12-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar