Membuka Mata Hati
(Kis 2:14a, 36-41; Maz. 116:1-4, 12-19; I Ptr. 1:17-23; Luk. 24:13-35)
Ada tiga ciri orang, yaitu : Pertama, ketika menghadapi tantangan dan masalah, ia tidak akan bersungut-sungut atau mencari kambing hitam. Juga tidak mengeluh dan menyalahkan dirinya sendiri. Sebaliknya, ia akan tetap berpengharapan didalam Tuhan. Dan, ketika ia sadar bahwa ia tidak bisa mengubah kenyataan, ia akan mengubah sudut pandangnya terhadap kenyataan itu. Kedua, dalam memandang kehidupan ia menggunakan kacamata yang berbeda. Kacamata positif. Secerah apapun sebuah pemandangan, tetapi jika kita memandangnya dengan kacamat buram, akan buram pulalah pemandangan itu. Tak ada indah-indahnya. Dengan memandang sesuatu secara positif, kita akan sanggup menemukan keindahan, sekalipun ditengah kesuraman. Ketiga, dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup, ia tak hanya duduk merenung dan meratap. Tidak hanya berdiam diri dan berpangku tangan. Membiarkan dirinya terseret kedalam pusaran masalah tanpa keinginan untuk melawan. Tetapi sebaliknya, berdiri, bangkit dari segala keterpurukan. Keluar dari keterimpitan. Dan, dengan tegar melangkah maju. Berbuat sesuatu dengan baik dan benar.
Hidup seringkali seperti benang kusut yang begitu sulit terurai. Masalah demi masalah datang silih berganti. Satu belum selesai yang lain akan datang. Tetapi orang beriman akan menghadapi dengan sikap positif dan teguh.Akan memandangnya sebagai salah satu bagian dari rencana Allah dalam hidupnya. Memang ada kalanya yang sering yang terjadi justru manusia diselubungi oleh pekatnya mendung pergumulan sehingga mata hatinya tertutup dan tidak mamapu melihat cerahnya sinar matahari. Hal ini yang terjadi jikalau manusia tidak peka dan terbuka mata hatinya, persis seperti kisah dua orang murid Yesus di jalan menuju Emaus (Lukas 24:13-35). saat diselubungi oleh rasa ketakutan, kengerian dan masalah mereka menjadi ragu-ragu dengan peristiwa kebangkitan Kristus, namun kemudian sadar setelah mengalami perjumpaan dengan Kristus.
Sebagai orang beriman semestinya kita jauh dari keragu-raguan dan tidak akan larut dalam masalah, atau surut dalam kesulitan. Sebaliknya, kita akan memandang dengan kacamata positif, senantiasa berani, tetap tegar untuk melangkah maju berbuat sesuatu yang berguna dan bermakna. apa rahasianya ? Bagi orang beriman kehidupan dan masalah adalah bagian dari cara Tuhan mendewasakan iman agar semakin tegar dan berakar, karena sejatinya "everything under controle" Tuhan, sebagaimana kesaksian Alkitab dalam 1 Pet. 1:21, " Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah." Jadi yang dibutuhkan ialah, apakah manusia bersedia atau tidak "membuka mata hatinya" dan beriman teguh kepada karya Tuhan yang tiada pernah surut untuk memelihara, mengasihi dan memberkati umat-Nya yang setia dan taat. Selamat mengarungi derasnya gelombang kehidupan bersama Dia yang setia dan peduli. (FET)
BG Tgl 4 Mei 2014
Minggu ke-18-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar