28 JANUARI 2017 : " SELAMAT ATAS PENDEWASAAN GKJB PEP.BANSEL MENJADI GKJ BANSEL " GKJ BANSEL: Firman Tuhan, Minggu Paskah IV , 11 Mei 2014

Translate

Minggu, 11 Mei 2014

Firman Tuhan, Minggu Paskah IV , 11 Mei 2014

Mengikut Sang Gembala Jiwa
Kisah Para Rasul 2:42-47; Mazmur 23; I Petrus 2:19-25; Yohanes 10:1-10


Siapa Sang Gembala Jiwa? Dan Mengapa kita harus mengikutinya?
I Petrus 2:25, menjelaskan adanya proses penyadaran dari kondisi sesat menjadi bertobat. Hal ini memberi pemahaman bahwa manusia karena dosa-dosanya seharusnya binasa, tetapi karena kasih setia Sang Gembala (Tuhan Yesus) menjadi diselamatkan. Keselamatan yang diterima ini merupakan keselamatan bagi jiwa yang sekaligus dipelihara jiwanya. Peran Sang Gembala dalam hal ini ternyata bukan hanya menyediakan kebutuhan jasmani saja, tetapi juga kebutuhan bagi jiwa, yaitu kebutuhan akan keselamatan.
Menurut Yohanes 10:1-10, Tuhan Yesus yang adalah Sang Gembala mengumpamakan dirinya sebagai “pintu” dan memberikan jaminan keselamatan bagi siapapun yang keluar-masuk melalui diriNya. Yesus Kristus, Sang Gembala, juga memposisikan diriNya sebagai “pintu” berarti juga merelakan diriNya untuk berkorban demi keamanan para domba yang didalamnya, lalu hal-hal apa saja yang akan terjadi pada orang-orang yang keluar-masuk melalui Tuhan Yesus sebagai “pintu” dalam hidupnya?

  1. Orang (“domba”) tersebut pasti selamat (ayat 9). Dia akan diselamatkan karena melalui tempat yang tepat dan aman. Berbeda jika melalui jendela atau memanjat tembok. Keselamatan dalam hal ini juga berkaitan dengan apapun yang akan dilakukan selalu dalam pengetahuan Tuhan Yesus sebagai “pintu” dan Sang Gembala. Jika Tuhan Yesus sebagai “Gembala” mengetahui kemanapun kita pergi dan apapun yang kita lakukan, maka kita/domba itu pasti tetap ada dalam lingkaran keselamatan dan pengawasanNya. Kita tidak akan tersesat atau berada ditempat yang berbahaya, karena kita memberitahukan apapun yang akan kita lakukan.
  2. Domba-domba akan menemukan padang rumput (ayat 9). Artinya, apabila kita selalu melakukan apapun didalam Tuhan, melalui sang “pintu”, kita akan diberi kemakmuran, kecukupan dan kelimpahan. Hal ini tentunya bukan hanya dalam kebutuhan jasmani tetapi juga kebutuhan rohani. Padang rumput, kemakmuran selalu bermakna sebagai sesuatu yang memberikan sukacita, sesuatu yang diharapkan, kebahagiaan.
  3. Ada jaminan rasa aman lahir-batin. Jika Tuhan Yesus memposisikan diriNya bukan hanya sebagai gembala, tetapi juga sebagai pintu, tentulah disertai tanggung jawab dan jaminan memberikan keselamatan dan rasa aman (lih. I Petrus 2:25).


Kit sudah memiliki Gembala Agung yang juga menjadi “pintu" bagi segala yang kita lakukan. Oleh karena itu, marilah kita hanya menjalani kehidupan melalui Dia dan "sepengetahuanNya”. Artinya, kita selalu melibatkan Tuhan dalam seluruh sisi kehidupan kita. Kita sudah memiliki Gembala, “pintu” yang aman dan  memberikan jaminan keselamatan dan keamanan. Ada jalur yang aman dan membahagiakan, mengapa harus memilih yang berbahaya? Amin.
(sumber :gkjw.web.id)(I.r)

BG tgl 11 Mei 2014 Minggu ke-19-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar