π SAPA MENTARI SENJA π
Pdt Firdaus T K, MSi
Senin, 22 Agustus 2016
π NATA WATU LUWIH GAMPANG TINIMBANG NATA MANUNGSA π
(Menata Batu lebih mudah ketimbang menata manusia)
Bacaan Leksionari:
Yeremia 23:30-40
1 Yohanes 4:1-6
"Apabila bangsa ini — baik nabi ataupun imam — bertanya kepadamu: Apakah Sabda yang dibebankan oleh TUHAN?, maka jawablah mereka: Kamulah beban itu! Sebab itu kamu akan Kubuang dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN."
(Yeremia 23:33)
Jaman dulu.... waktu televisi masih belum ada warnanya.... waktu hanya ada TVRI (saya bacanya TURI....)...
Ketika siaran terputus.... selalu ada tulisan:
"Maaf, kesalahan pada stasiun televisi Anda"
Yaaa.... Stasiunnya yg sedang error.... TVRI.nya....
Nggak kebayang kalo tulisannya jadi:
"Maaf, kesalahan pada televisi Anda"
Atau....
"Maaf, kesalahan pada mata Anda"
ππππ
Yaaaa..... pengumuman TVRI itu mau menegaskan :
"Kesalalahan dari sononya...."
Bukan di sininya....
Lha ini sekarang repotnya kayak di jaman Nabi Yeremia....
Kalau kesalahan ada di sininya.....
Bukan dari *SONO*nya....
Bukan dari _TUHAN_nya....
Tapi di *sini*nya....
Di umatnya....
Dan bukan hanya di umatnya....
Juga di nabi dan imamnya....
Cilakaaaaaaa......
Aku juga ......
π©π©π©
Kesalahan bukan pada *perintah/Sabda*nya...
Tapi pada penerima dan pelaku sabdanya....
Sudah gitu ... merata lagiii.....
Dari kalangan atas sampe bawah....
"Kabeh dha edan....."..... "Semua sudah pada gila..."
Dipikirnya, beban itu terletak pada Firman dan perintahNya....
Lha wong _beban_nya terletak pada yg mau melakukan atau nggak kok....
Lha kok malah nyalahin TUHAN....
Udah gitu, nggak mau ditata lagiii....
Seenaknya sendiri.....
Bener kata guruku dulu deeeeh....
"Oalaaaaah, leee.... leeee..... nata watu isih luwih gampang tinimbang nata kowe koweeee.....
("Oalah.... naaaak.... naaaak.... menata batu masih lebih mudah daripada menata kalian semua....")
Mana yg sesat dan mana yg nggak sesat....
Susah mbedakannya....
Nabi palsu dan nabi sejati....
Bukan pada kata2 nubuat yg diucapkan.... tapi pada penggenapannya.....
Umat palsu dan umat sejati....
Bukan pada kesalehan yg nampak mata..
Tapi pada hati yg mau terbuka menyambut Sabda...
Maka, benarlah 1 Yohanes 4:5-6 ...
"Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka."
"Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan."
Sugen sonten ....
Selamat mau ditata Tuhan....
Gusti mberkahi.
π
Translate
Senin, 22 Agustus 2016
Minggu, 21 Agustus 2016
Khotbah Minggu
Khotbah Minggu GKJ Bandung Pepanthan
Bansel
“Pujilah Tuhan , hai Jiwaku, nyatakanlah
panggilanMu”
Mazmur 103:1-8 dan Yesaya 56:6-12
Sdr Riston Agustinus Purede
Pendahuluan
Disalah satu kota di Amerika diadakan
sebuah penelitian yang menarik. Responden yang dipilih adalah dua pom bensin
yang ramai dan terletak diwilayah kota. Bagi orang Amerika, menuliskan kritik
dan saran serta memasukkannya dalam kotak saran adalah kebiasaan yang sudah
melekat dalam kehidupan mereka. Pom bensin yang pertama dikondisikan untuk memusatkan
perhatian mereka pada pujian dari konsumen, hal-hal yang konsumen sukai dari
Jumat, 19 Agustus 2016
Sapa Mentari
π SAPA MENTARI π
Pdt.Firdaus T K, MSi
Jumat, 19 Agustus 2016
Bacaan Leksionari :
1 Samuel 5:1-12
Ibrani 10:32-39
π Commonwealth π
(Persemakmuran)
"Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh u dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN"
(I Samuel 5:3)
Persemakmuran (Commonwealth) merupakan suatu persatuan secara sukarela yang melibatkan negara-negara berdaulat yang didirikan atau pernah dijajah oleh pihak Britania Raya (Inggris).
Di tengah pro kontra terhadap bentuk hubungan kenegaraan ini, sejarah memperlihatkan bagaimana kekuatan kerjasama negara-negara yang tergabung di dalamnya... dan bagaimana peran Inggris sebagai Induk dan pengayom negara-negara bekas jajahannya itu ...
Lha Bung Karno mau "ngganyang Malaysia....." di tahun 1961, nyatanya ribuan pasukan Special Air Sevice (SAS) Inggris dan Australia diterjunkan.... bahkan (kemungkinan) membuat Bung Karno terjungkal dari tahtanya ....(Baru diakui Australia tahun 1996) .... dan Soeharto yang memerintah kemudian, memilih "damai" .... "pisss daaaah, madam ....
Pantes Presiden kita yang mulia kemarin tidak berani membuat gerakan "Ganyang Malaysia", sekalipun rakyat Indonesia meradang atas tingkah Malingnesia waktu itu...
Terguling sebelum waktunya ntar ....
π€π
Halaaah... malah sok ahli sejarah dan politik .....
π€π
Tapi gini ....
Saya mencoba membayangkan perseteruan antara Israel vs Filistin... dan YHWH vs Dagon dalam 1 Samuel 5:1-12 lalu membandingkan dengan "Gerakan Dwikora" Bung Karno untuk ngganyang Malaysia waktu itu ....
Bukan Indonesia lawan Malaysia jadinya .... Tapi Indonesia melawan Inggris yaa....?
Bukannya Bung Karno melawan Tunku Abdul Rahman, PM Malaysia waktu itu ....
Tapi Bung Karno melawan Ratu Elisabeth II .....
Pantesan Indonesia tak berkutik di hadapan Malaysia ....
Pantesan Filistin keok di di depan pasukan kecil bangsa Israel ....
Lha di atasnya ada "Perang tingkat Dewa" ..... huuuuf....
Dagon vs YHWH ...
Makanya ..... mending "bersemakmuran" dengan TUHAN aaaah ....
Walau keliatannya kecil .... "seng ada lawan ...."
Bener juga ungkapan Pemazmur .....
TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.
(Mazmur 118:6-9)
"Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya."
(Ibrani 10:35)
Sugeng Enjang.....
Selamat menjalin "persemakmuran" dengan Tuhan....
Gusti mberkahi....
πππ
Kamis, 18 Agustus 2016
Sapa Mentari
π SAPA MENTARIπ
Pdt Firdaus T K, MSi
Pdt Firdaus T K, MSi
Kamis, 18 Agustus 2016
Bacaan Leksionari:
Yosua 7:1, 10-26
Ibrani 10:26-31
"Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan."
Ibrani 10:30b)
Pabila kau dibenci dan menjadi sakit hati....
Pabila kau disakiti dan ingin membalas....
Pabila engkau membalas, dan krn itu engkau puas...
Berhati-hatilah...
Engkau telah merampas hak Tuhanmu....
Pabila engkau menuntut sesamamu melebihi yg ia mampu...
Pabila kau berharap lebih kepada dia ....
Pabila kau menetapkan batas kebebasan sesamamu...
Ingatlah....
Kaupun akan dituntut oleh Yang Empunya dia....
Ingatlah...
Keadilan manusia tidaklah sempurna....
Penilaian manusia terbatas adanya....
Dan selalu ingat SabdaNya....
Jangan kamu menghakimi....
supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, ...
kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, ...
akan diukurkan kepadamu....
(Matius 7:2)
Sugeng siang ...
Gusti mberkahi.
π
Rabu, 17 Agustus 2016
Sapa Mentari
π SAPA MENTARI π
Rabu, 17 Agustus 2016
π ISTANA GEMPAR π
(sedikit refleksi kebangsaan di hari kemerdekaan bangsaku yg ke 71... jilid II)
Bacaan Leksionari:
Yeremia 25:30-38
Lukas 19:45-48
"Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
(Lukas 19:46)
Baru saja terdengar berita, seorang menteri (inisial "AT") yg baru 20 hari dilantik, ditanggalkan ....
Bukan krn korupsi siiih....
Malahan mungkin menteri ini diharapkan akan turut dalam pemberantasan korupsi di kementeriannya "yang basah"
Tapi ya fatal juga siiih..... double kewarganegaraan.....
Lha... anak SD aja tahu kalo itu tdk diperbolehkan di negara ini....
Tapi... konon dulu2 juga ada yg gituuu.... kok lolos....?
(inisial "BJH" & "PS" .... tau sendiri laaaaah....)
Kebayang gΓ©gΓ©r bin hebohnya di istana....
Lha kok ya Mr. Presiden kecolongan (lagi.....) ???
Tahun lalu kecolongan tΓ©ken SK DP kendaraan dinas pejabat.... sekarang kecolongan tΓ©ken SK menteri....
Fatal....
Selasa, 16 Agustus 2016
Sapa Mentari
SAPA MENTARI π
Selasa, 16 Agustus 2016
SADAR TATANAN
(Sedikit refleksi kebangsaan menyongsong HUT RI ke-71)
Bacaan Leksionari:
2 Tawarikh 34:22-33
Ibrani 11:17-28
"Ia menyuruh semua orang yang berada di Yerusalem dan Benyamin ikut serta dalam perjanjian itu. Dan penduduk Yerusalem berbuat menurut perjanjian Allah, yakni Allah nenek moyang mereka."
(2 Tawarikh 34:32)
Orang Jepang sangat menghormati dan mengenang masa lalu, seperti menaruh benda kebanggaan atau memorabilia atau tulisan besar kata bijak atau penyemangat di dinding di salah satu ruangan atau sudut rumah agar mereka selalu ingat kesalahan atau prinsip dan tujuan hidup mereka..... Jadi kegiatan dan hidup mereka lebih terarah ke satu tujuan.
Demikian pula orang Israel modern. Mereka sangat menjunjung tinggi sejarah bangsa mereka, bahkan menempatkan sejarah bangsanya dalam kerangka sejarah suci. Orang Israel modern juga sangat taat peraturan dan menjalankan disiplin yg sangat ketat.
Seorang guide di sana, waktu itu menyampaikan, "Pak pendeta, kami ini negara kecil yg dikelilingi negara2 besar yg siap menyerang kami kapanpun. Kalau kami tdk menjaga disiplin, habislah kami"
Yosia masih sangat muda (8 thn), pada waktu ia menjadi Raja Israel. Selama 31 tahun ia memerintah.... jadi tdk berlaku baginya "life begin at 40" krn ia tdk sampe umur segitu...
Namun ia tercatat sebagai "reformator" , yg memulihkan keadaan keterpurukan bangsanya...
Dan itu dimulai dari tatanan hukum yg ia yakini dari Tuhan sendiri.... Taurat.
Prof. Dr. H.M. Bambang Banu Siswoyo, MM, dalam "To Reflect and To Act" mengingatkan nilai2 yg membedakan negara2 maju dengan negara2 yg belum maju spt Indonesia....
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
8. Mau bekerja keras
9. Tepat waktu
..... dan sayangnya.... itu semua sangat minim ada pada org Indonesia....
π’π’π’
Kita belum cukup sadar tatanan kayaknya...
"murang tata", kata simbah2....
Bahkan tatanan alam yg berasal dari tatanan tertinggi.... Tatanan Allah...
By the way.... anyway.... busway.... Subway.... Way way... Ngono wae....
Apapun keadaanmu bangsaku....
Aku tetap mencintaimu....
Dirgahayu negeriku....
Jayalah bangsaku....
Sugeng enjang....
Selamat menata hidup di tengah bangsa....
Gusti mberkahi.
πππ
Senin, 15 Agustus 2016
Sapa Mentari
π SAPA MENTARI π
Pdt Firdaus T K,MSi
Senin, 15 Agustus 2016
π QUO VADIS π
(Edisi khusus HUT ke-90 GKJ Bandung)
Bacaan Leksionari:
2 Tawarikh 33:1-17
Ibrani 11:1-7
"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
(Ibrani 11:6)
Hari ini GKJ Bandung memperingati ulang tahun yg ke 90...
Mengingat jauhnya perjalanan ....
Mengenang segala perjuangan ....
Sebuah perziarahan iman ....
Sebuah pengembaraan ....
Dilakoni bersama2 dalam sebuah perarakan ....
Bak perjalanan umat dari tanah pembuangan menuju tanah perjanjian ....
Untuk mencari hadirat Tuhan ....
Kadang duka mendera ....
Tak jarang suka menyapa ...
Namun selalu menyisakan tanya ....
"Quo vadis....." .... hendak kemana....?
Tentu hendak .... berpaling kepada Allah, ...
ΟΟΞΏΟΞ΅́ΟΟΞΏΞΌΞ±ΞΉ (baca: proserchomai)....
Sebuah kata tanpa makna ....
Sebuah proses.... sebuah perjalanan ....
Sebuah kesempatan.....
Sebagaimana Raja Manasye mendapat kesempatan utk kembali datang ke hadirat Tuhan....
"Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah."
(2 Tawarikh 33:12-13)
Maka, tatkala tanya itu kembali menyeruak...
"Quo vadis..... ....
Jawablah dengan penuh keyakinan ....
"Aku mau berpaling kepada Allah...."
"Aku mau mencari hadirat-Nya ...."
Mungkin bukan jalan yg mudah....
Namun percayalah...
"Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
(Lukas 8:48)
Selamat ulang tahun, GKJ Bandung...
Juga utk semua Dulur Mentari ....
Selamat menapaki perziarahan menuju hadirat Tuhan...
Sugeng enjang sedherek sadaya....
Gusti mberkahi.
πππ
Minggu, 14 Agustus 2016
Renungan Berita Gereja : KONTRADIKTIF
KONTRADIKTIF
”Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di
atas bumi?
Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan
pertentangan”
(Lukas
12:51)
“Kaya
ngenteni thukuling jamur ing mangsa ketiga”. Itulah salah
satu pengajaran Jawa yang menggunakan istilah yang kontradiktif. Jamur hanya
tumbuh di tempat lembab ketika musim penghujan datang. Pengajaran ini
sebenarnya hanya kiasan tentang cita-cita yang sulit bahkan mustahil terwujud
jika tidak disertai dengan kesungguhan dalam mengupayakan. Karena pada jaman
sekarang orang bisa membuat tempat lembab sebagai media bertumbuhnya jamur yang
dipelihara.
Apa yang
difirmankan oleh Yesus dalam nas kita adalah sesuatu yang kontradiktif. Pada
satu sisi para pengikut Yesus diterima sebagai Mesias yang datang membawa
kedamaian, tetapi IA menyatakan diri bahwa kedatangan-Nya membawa pertentangan.
Sebenarnya juga hanya sebuah kata kiasan tentang bagaimana sulitnya mengikut
jalan Yesus Kristus. Apa yang diajarkan dan diteladankan sangat berlawanan
dengan apa yang diajarkan oleh dunia. Seperti ajaran dan teladan Yesus pada
perikop-perikop sebelumnya. Dunia mengajarkan supaya manusia takut kepada
sesuatu yang nampak dan bisa membunuh, tetapi Yesus mengajarkan agar pengikut-Nya takut kepada yang tidak kelihatan dan
mempunyai kuasa mematikan (Markus 12:4-5). Dunia mengajarkan bahwa harta benda
itu menentukan kehidupan, tetapi Yesus mengajarkan bahwa Tuhanlah pemilik dan
pemberi kehidupan (Markus 12:19-20).
Mengikuti jalan
Yesus Kristus adalah sulit, lebih mudah memperkirakan tentang musim panas atau
pun penghujan yang akan datang (Markus 12:54-56). Tetapi bisa diwujudkan dengan
rendah hati, mengakui keterbatsan manusiawi dan hanya Tuhan yang memiliki kuasa
tidak terbatas. [rpn]
BG Minggu ke-33, 14 AGUSTUS 2016
Sabtu, 13 Agustus 2016
Sapa Rembulan
π SAPA REMBULAN π
Pdt. Firdaus T.K , MSi
Sabtu, 13 Agustus 2016
π SUPREMASI MAMMON π
Bacaan Leksionari :
Kejadian 11:27-32
Matius 6:19-24
"...Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan.
Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu
tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
(Matius 6:24)
Ketika diperhadapkan pada dua pilihan, kadang dilema
muncul....
Apalagi jika pilihannya dipandang sama beratnya.....
Atau dalam wilayah "abu-abu"....
Bukan hal mudah utk memutuskan pilih yg mana....
Namun kalau pilihan itu sesungguhnya cukup jelas...
Hitam - putih...
Mestinya cukup mudah khan untuk memilih.....?
Apalagi kalo pilihan _"hitam-putih"_nya itu yg
satu jelas2 baik.... dan yg satunya jelas2 buruk....
Mestinya milih yg "baik" khaaaan.....?
Lha gitu kok ya masih diingetin terus ....
"...Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua
tuan...."
Lha wong jelas.... namanya "Tuan" itu yg punya
supremasi....
ΞΊΟ
́ΟΞΉΞΏΟ (baca: kurios).... "tuan" .... itu khan
dari kata ΞΊΟ
ΟΞΏΟ (baca: kuros).... yg punya supremasi.... yg pegang
otoritas.....
Sementara ... ΞΌΞ±ΞΌΞΌΟΞ½Ξ±Ο (baca: mammōnas).... personifikasi "Dewa Babilonia"
untuk sebentuk "kekayaan, ketamakan, kekikiran, kesombongan...."
Kalo itu yg diagul-agulke... diagung2kan.... ya sudah....
jangan harap Tuhan yg akan pegang supremasi hidup kita...
Jangan berharap Tuhan yg menjadi "tuan" atas hidup
kita....
Andalkanlah kekayaan kita....
Andalkanlah ketamakan dan kekikiran kita....
Andalkanlah kesombongan kita...
Sambutlah "supremasi mammon" di hidup kita...
Dan ucapkan "selamat tinggal" kepada DIA yg setia
menjaga dan memelihara hidup kita....
Selamat memilih....
Sugeng ndalu....
Gusti mberkahi...
πππ
(Kembali teriring maaf, kepada Mentari pagi yg tiada sempat
tersapa.... dan kepada sahabat yg setia menanti Sapa Mentari pagi)
Komisi Wanita
Kegiatan Pendidikan Komisi Wanita GKJ Bandung Pepanthan Bansel
pada hari Jumat , tanggal 12 Agustus 2016
bersama ibu Maryani Charis
Peneguhan Penatua dan Diaken GKJ Bandung
Pada Hari Minggu, 7 Agustus 2016 , kebaktian II pukul 09.00 WIB, telah dilaksanakan Peneguhan Penatua dan Diaken yang baru periode 2016-2019 di GKJ Bandung, Peneguhan Peneguhan Penatua dan Diaken yang baru ini menggantikan Penatua dan Diaken yang sudah lereh pada bulan Agustus tahun 2016
Sapa Mentari
π SAPA MENTARI SENJA π
Pdt Firdaus T K, Msi
Jumat, 12 Agustus 2016
Χ§ΧּΧ ΧΧ§ΧΧ
"qΓ»m mâqΓ΄m"
Bacaan Leksionari:
Pengkhotbah 6:1-6
Kisah Para Rasul 7:1-8
"Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat?"
(Pengkhotbah 6:6)
Apakah yg ingin kita capai dlm hidup yg fana di dunia ini....?
Apakah puncak pencapaian hidup yg sudah kita raih....?
Puaskah kita dengan itu semua....?
Aaaah.... ngomong puas maaah, nggak akan ada habisnya...
Lha wong menungsa kok.... menus-menus ngongso
(Makhluk2 serakah....)
... bukankah segala sesuatu menuju satu tempat?"
Makanlah sepuas2.... seenak2nya.... toh berakhir di jamban....
Plus, salah2 dapat bonus.... penyakitan...
Bekerjalah sekeras2nya....
Hiduplah sepuas2nya.....
Toh berhenti di pemakaman.... ΧΧ§ΧΧ
.... segala sesuatu menuju satu tempat?"
"tempat" .... ΧΧ§ΧΧ(baca: mâqΓ΄m).... "makam"
Itu dari kata Χ§ΧּΧ (baca : qΓ»m)... "bangun.... bangkit...." broooow....
Aaaaahaaaaaa.....
Makam.... bangkit.....
Makam.... atau bangkit....?
Itu rupanya sebuah pilihan terminal tujuan kita....
Hidup janganlah berhenti di pemakaman semata....
Hidup mesti menelisik lebih dalam dari itu.... bangkit....
Sebagaimana "Haran" bukan tempat tujuan bagi Abraham....
Namun _Kanaan_lah yg menjadi perhentian.....
Sebagaimana keturunan Abraham bangkit dan berangkat dari Haran.... juga dari tanah pembuangan.... menuju tanah perjanjian.... Kanaan...
Makam..... atau bangkit dan menang....
Itulah pilihan hidup ....
Tujuan hidup itu dikembalikan ke kita....
"qΓ»m mâqΓ΄m"
Selamat bangkit.... ketimbang menuju ke makam...
Selamat senja....
Gusti mberkahi.
πππ
Langganan:
Postingan (Atom)