28 JANUARI 2017 : " SELAMAT ATAS PENDEWASAAN GKJB PEP.BANSEL MENJADI GKJ BANSEL " GKJ BANSEL: Firman Tuhan , 30 November 2014

Translate

Sabtu, 29 November 2014

Firman Tuhan , 30 November 2014

Menanti Dengan Tidak Menjadi Lengah
Yesaya 64:1-9; Mazmur 80:1-7,17-19; I Korintus 1:3-9; Markus 13:24-37

Injil Markus 13: 23 – 37  menuntun kita untuk menghayati suatu masa yang pasti datang. Ada yang bersuka cita tetapi ada yang ketakutan, ada yang sungguh sungguh menantikan tetapi ada yang kalau mampu masa itu dicegah jangan sampai pernah  datang. Sayangnya kedatangan masa itu sudah pasti! Hanya kapan nya  tidak bergantung pada manusia, melainkan kedatangannya hanya Allah Bapa di sorga yang tahu; begitu kata TUHAN YESUS. Seharusnyalah pernyataan TUHAN YESUS itu merupakan berita suka cita bagi orang-orang percaya para murid TUHAN YESUS. Betapa tidak! Tuhan Allah lewat Lukas dengan sangat tegas memerintahkan kita untuk bersuka cita disebabkan satu hal yaitu nama kita terdaftar di sorga. Bahkan lewat nabi Yesaya suka cita akan semakin besar karena Allah sendiri yang akan menyongsong kita, namun harus diingat bila kita kedapatan benar dan selalu mengingat jalan yang ditunjukkan-Nya.
Padahal siapakah kita sebenarnya? Orang yang sangat tidak layak untuk menghadap Tuhan Allah karena besarnya pemberontakan kita, kesalahan, lebih lagi dosa dosa kita. Namun kasih TUHAN sungguh luar biasa tidak terselami oleh manusia, otak manusia tidak akan mampu memikirkannya. Dari kita hanya diminta percaya, percaya saja. Rasul Paulus memproklamirkan pernyataan TUHAN yang sungguh luar biasa yaitu Dia yang menyelamatkan kita Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (1Kor 1: 8). Halleluya Halleluya Halleluya.
Seandainya Firman Tuhan berhenti sampai di sini, betapa enaknya jadi orang percaya, percaya saja titik. Namun lewat perumpamaan lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh TUHAN YESUS mengajar kita untuk selalu waspada. Artinya tidak boleh lengah. Kita sebagai hamba yang menantikan kepulangan tuan kita dan tidak akan pernah tahu kapan tuan kita akan datang, mau tidak mau kita harus selalu siap sewaktu waktu harus membukakan pintu ketika tuan kita datang. Dengan demikian kita dapat menjawab terhadap orang orang yang sinis “jadi orang Kristen gampang ya, hanya percaya, kaya gak ada usaha sama sekali, kok murah betul ya” dengan jawaban “ ya memang murah tetapi  b u k a n   b a r a n g  m u r a h a n.”   TUHAN tidak saja menuntut kita untuk beriman, tetapi lebih dari itu kita dituntut hidup selalu dari dan dengan iman.
Hari Minggu ini adalah awal tahun gerejawi, sekaligus Minggu Adven yang pertama. Setiap tahun kita melewati, seperti halnya kita melawati Adven pertama sampai ke empat, Perayaan dan Kebaktian Natal. Karena setiap tahun dan berulang ulang selama puluhan tahun maka muncul dampak negatif yaitu rutinisme. Sebuah hal yang sudah menjadi biasa sehingga bisa menjadi kurang bermakna. Namun untuk kali ini hal yang biasa itu mari kita ubah jadi luar biasa. Dengan cara apa dan bagaimana? Dengan memunculkan tekad bahwa awal tahun gerejawi kali ini menjadi awal kebangkitan iman kita sehingga kita selalu hidup dari dan dengan iman. Kita menantikan setiap tahun Perayaan dan Kebaktian Natal, tetapi ada yang kita nantikan hanya sekali saja yaitu kedatangan TUHAN kita yang ke dua kali. Siapkah kita menantikannya dengan tidak menjadi lengah?  Karena pada waktu kedatangan-Nya yang ke dua kali, “Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang orang pilihan-Nya dari empat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit” semoga kita termasuk orang orang yang dipilih, sehingga ketika nama kita masing-masing dipanggil kita kedapatan layak terdaftar di sorga. Amin. (Pra)
   

 BG No: 48-2014  Tgl 30 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar