SANG RAJA BERKUASA DAN MENYELAMATKAN
Yehezkiel 34:11-16,
20-24; Mazmur 100:1-5; Efesus 1:15-23; Matius 25:31-46
Minggu ini
adalah Minggu terakhir dalam masa menghadirkan dan menghayati liturgi gerejawi,
dan sekaligus menandai bahwa kita secara oikoumenis dengan gereja-gereja lain
akan segera memasuki Kalendar Liturgi Gerejawi yang baru dengan dimulainya
Minggu Advent 1, pada Minggu depan.
Mengapa Gereja perlu
merayakan hari Kristus Raja Semesta Alam? Tidak lain adalah supaya umat Tuhan
tidak melupakan segi kemaharajaan Kristus yang sangat istimewa. Tunas Daud ini
adalah Sang Gembala Sejati sebagaimana dijelaskan dalam Yehezkiel 34:11-16.
Kemaharajaan Kristus tidak bisa dipisahkan dari segi penggembalaan-Nya terhadap
kawanan domba, dan karya-Nya kepada orang-orang beriman dan sesame. Demikian
pernyataan-Nya, “Yang hilang akan Kucari,
yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan,
serta yang gemuk dan yang kuat akan kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka
sebagaimana seharusnya.” (ay. 16). Kawanan domba itu tidak lagi diserahkan
pada hari berkabut dan hari kegelapan, tetapi dibawa ke gunung-gunung Israel
dengan alur sungai penuh air dan padang rumput yang subur. Kebaikan dan
kesetiaan Tuhan yang demikian ini disanjung puji dan dimuliakan dalam Mazmur
100:1-5, yang secara khusus diperuntukan bagi perarakan kurban syukur bagi
Tuhan Sang Gembala yang setia.
Perayaan
Kristus Raja semesta membawa luapan syukur Gereja pada akhir tahun liturgi.
Akhir tahun akhir kehidupan, bukan lagi sebagai hal yang menakutkan, tetapi
merupakan hari penuh kemuliaan. Kristus hadir sebagai Raja dan umat-Nya
mendapat bagian dalam Kerajaan-Nya. Sebagaimana ditekankan di dalam Efesus
1:15-23; Matius 25:31-46. Orang yang mendapat bagian itu adalah yang memiliki
keutamaan seperti jemaat di Efesus menurut Rasul Paulus. Atau menurut Injil
adalah mereka seseorang yang ketika
Tuhan lapar, memberi makan, ketika Tuhan haus memberi minum, ketika Tuhan
menjadi orang asing, diberikan tumpangan (Matius 25:35-36). Orang-orang inilah
yang layak dan mendapatkan berkat dari Bapa.
Di sisi lain,
Minggu Kristus Raja, mengingatkan dan menegaskan agar kita sebagai orang
beriman harus tetap setia dan taat berpegang teguh kepada Tuhan Allah dalam
segala perkara. Dan senantiasa terpanggil untuk melaksanakan perintah Kristus
Sang Raja,merefleksikan dan mengembangkan
sikap iman yang diwujudkan dengan panggilan pelayanan menegakkan keadilan,
menciptakan kedamaian dan menghadirkan kasih kepada mereka yang membutuhkan
pertolongan dan uluran tangan serta kepedulian kemanusiaan dari kita. Inilah
puncak dari perjalanan rohaniah kita secara liturgy untuk mengiring Kristus dan
hidup dalam terang kasih-Nya dengan menerapkan hokum kasih kepada sesama.
Semoga melalui perenungan di hari Kristus raja Saudara semakin di-teguhkan
sebagai bagian dari orang-orang yang dikasihi-Nya dan diberkati Allah Bapa. (DK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar