“Saling Menjaga Keselamatan”
Hakim-hakim 4:1-7; Mazmur 123; I
Tesalonika 5:1-11; Matius 25:14-30
Beberapa dekade lalu (tahun 1970 s.d.
1990-an), dalam kegiatan pengamanan lingkungan kita sangat mengenal istilah
populer: Siskamling (Sistem Keamanan
Lingkungan), yang juga dikenal dengan Ronda.
Siskamling/Ronda ini diterapkan pada lingkungan permukiman terkecil, yaitu dari
tingkat RT/RW. Pada waktu itu Ronda menjadi tanggung jawab seluruh warga di
lingkungan terutama pria dewasa. Setiap rumah tangga diwakili oleh satu/dua
orang mendapat giliran jaga di malam hari sampai menjelang pagi bersama
beberapa warga lainnya. Selain berjaga di pos, juga melakukan ronda berkeliling
lingkungan. Cara Siskamling ini terbukti cukup efektif menjaga lingkungan kita
dari kemungkinan tindak kejahatan yang biasa terjadi di malam hari, demikian pula
apabila ada warga yang mendapat masalah/musibah dan membutuhkan pertolongan
segera. Dan Kentongan menjadi alat khas memberi tanda kehadiran Peronda malam
ini dan mencegah niat orang untuk berbuat kriminal. Jadi bisa dikatakan saudara
terdekat yang lebih siap menolong adalah tetangga kita sendiri. Kita bisa
saling menjaga keselamatan dan memperhatikan serta menolong. Meskipun harus
kita akui bahwa kondisi seperti ini sudah jarang kita temui saat ini di
lingkungan kita saat ini, lebih-lebih di daerah perkotaan.
Pada zaman dimana bangsa Israel dipimpin
oleh Hakim-hakim (hakim terkenal seperti Gideon, Simson, dll), tugas menjaga
bangsa ini berada di tangan para hakim. Ada yang memimpin dalam waktu lama, ada
pula yang hanya beberapa tahun saja. Pada Hakim-hakim 4 muncul tokoh Hakim
Debora, seorang penjaga Israel perempuan yang diurapi dan disertai Allah (Hak
4:6-9), sehingga Barak pun hanya mau maju berperang bersama Debora.
Sesungguhnya Allah sendirilah yang menyelamatkan, melalui nyanyian pujian
Debora dan Barak (Hakim-hakim 5), mereka mendapat hikmat dan kekuatan untuk menjaga
dan memberi semangat bangsa Israel dalam berperang melawan musuh untuk mendapat
kebebasan.
Hal berjaga-jaga ini juga disuratkan oleh
Paulus kepada jemaat Tesalonika (I Tes 5 : 1-11) dan untuk kita juga, supaya
keselamatan yang sudah kita terima dari Tuhan Yesus tidak menjadi sia-sia
karena kita terlena dengan janji keselamatan tapi lupa berjaga-jaga. Imanlah
yang jadi bajuzirah serta Pengharapan dan Kasih yang jadi ketopong, adalah alat
pelindung rohani yang kita dalam kita berjaga-jaga dan sadar.
Untuk itu Tuhan juga memperlengkapi kita
dengan karunia berupa talenta atau kemampuan yang diberikan sesuai kesanggupan
kita (Mat 25: 14-30). Segala sesuatu yang kita terima perlu kita upayakan untuk
kembangkan, termasuk dalam hal kita memberikan hidup kita sebagai ibadah yang
sejati dan utuh untuk kita saling menjaga dan menguatkan dalam kebersamaan kita
sebagai warga gereja. Menjaga keselamatan dapat dilakukan melalui pujian dan
penyembahan serta doa yang sungguh seperti yang dilakukan Hakim Debora dan
Barak bersama bangsa Israel. Kita juga dapat saling melawat diantara kita
sebagai saudara seiman. Mari kita “berSiskamling
Rohani” untuk saling menjaga dan menguatkan diantara kita sebagai warga
gereja. Tuhan Yesus menyertai dan menjaga kita senantiasa. (WDj).
BG N0 : 46-2014 tgl 16 Nop 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar