Injil
Markus 13: 23 – 37 menuntun kita untuk
menghayati suatu masa yang pasti datang. Ada yang bersuka cita tetapi ada yang
ketakutan, ada yang sungguh sungguh menantikan tetapi ada yang kalau mampu masa
itu dicegah jangan sampai pernah datang.
Sayangnya kedatangan masa itu sudah pasti! Hanya kapan nya tidak bergantung pada manusia,
melainkan kedatangannya hanya Allah Bapa di sorga yang tahu; begitu kata TUHAN
YESUS. Seharusnyalah pernyataan TUHAN YESUS itu merupakan berita suka cita bagi
orang-orang percaya para murid TUHAN YESUS. Betapa tidak! Tuhan Allah lewat
Lukas dengan sangat tegas memerintahkan kita untuk bersuka cita disebabkan satu hal yaitu nama kita terdaftar di sorga. Bahkan lewat nabi Yesaya suka cita
akan semakin besar karena Allah sendiri yang akan menyongsong kita, namun harus diingat bila kita kedapatan
benar dan selalu mengingat jalan yang ditunjukkan-Nya.
Padahal
siapakah kita sebenarnya? Orang yang sangat tidak layak untuk menghadap Tuhan
Allah karena besarnya pemberontakan kita, kesalahan, lebih lagi dosa dosa kita.
Namun kasih TUHAN sungguh luar biasa tidak terselami oleh manusia, otak manusia
tidak akan mampu memikirkannya. Dari kita hanya diminta percaya, percaya saja. Rasul Paulus memproklamirkan pernyataan
TUHAN yang sungguh luar biasa yaitu Dia
yang menyelamatkan kita Ia juga akan
meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada
hari Tuhan kita Yesus Kristus. (1Kor 1: 8). Halleluya Halleluya
Halleluya.
Seandainya
Firman Tuhan berhenti sampai di sini, betapa enaknya jadi orang percaya,
percaya saja titik. Namun lewat perumpamaan lima gadis bijaksana dan lima gadis
bodoh TUHAN YESUS mengajar kita untuk selalu waspada. Artinya tidak boleh lengah. Kita sebagai hamba
yang menantikan kepulangan tuan kita dan tidak akan pernah tahu kapan tuan kita
akan datang, mau tidak mau kita harus selalu siap sewaktu waktu harus
membukakan pintu ketika tuan kita datang. Dengan demikian kita dapat menjawab
terhadap orang orang yang sinis “jadi
orang Kristen gampang ya, hanya percaya, kaya gak ada usaha sama sekali, kok
murah betul ya” dengan jawaban “ ya memang murah tetapi b u k a n
b a r a n g m u r a h a n.” TUHAN tidak saja menuntut kita untuk beriman, tetapi lebih dari itu kita
dituntut hidup selalu dari dan dengan
iman.
BG No: 48-2014
Tgl 30 November 2014