28 JANUARI 2017 : " SELAMAT ATAS PENDEWASAAN GKJB PEP.BANSEL MENJADI GKJ BANSEL " GKJ BANSEL: Firman Tuhan, 24 Agustus 2014

Translate

Jumat, 29 Agustus 2014

Firman Tuhan, 24 Agustus 2014

O Juru Selamat, Kupuji Nama-Mu”
Keluaran 1:8-2:10; Mazmur 124; Roma 12:1-8; Matius 16:13-20

Thema tersebut merupakan pengakuan dan pernyataan. Pertanyaannya apakah pengakuan dan pernyataan : “Oh Juru Selamat, kupuji nama-Mu” menjadi komitmen atau sekedar diucapkan, hiasan bibir, begitu diucapkan berlalu tanpa membawa dampak kehidupan. Bacaan kita merupakan kesaksian yang menyatakan sebagaimana di Kitab Keluaran tersebut bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah ketika itu terpelihara oleh Tuhan karena kepatuhannya. Meski ditindas justru semakin berkembang dan malah menjadi bangsa besar. Oleh karenanya ketika Daud menjadi Raja mengungkapkan dalam nyanyian ziarah Daud : “Terpujilah Penolong Israel”, Ini, semua dinyatakan atas pertolongan dan pemeliharaan Tuhan yang dinyatakan kepada bangsa Israel.

Demikian juga kisah Petrus yang ditulis dalam Kitab Matius tersebut di atas, ketika Petrus menyatakan pengakuan dan pernyataan dengan sungguh-sungguh dalam iman, maka Tuhan Yesus berkenan memakai Petrus menjadi alat di tanganNya. Melalui Petrus di atas batu karang, banyak tantangan, akan didirikan gereja Tuhan yang akan bertumbuh dan berkembang, bahkan apa yang diikat di bumi terjadi di sorga, yang dilepas akan terlepas; sampai hari ini dan seterusnya gereja Tuhan akan terus berkembang meski dengan gelombang untuk menghantam, iblis tidak akan mampu mengalahkan.

Kini bagaimana dengan kita yang juga diberi amanat estafet iman pada jiwa-jiwa yang sesat. Ketika hari ini menyatakan pengakuan dan pernyataan : “Oh Juru Selamat, kupuji nama-Mu”, sungguhkah menjadi komitmen. Jika ya Kitab Roma dalam bacaan kita harus menjadi pegangan dalam hidup; maka :
a.            Tubuh yang adalah Rumah Allah harus menjadi persembahan hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Untuk itu harus dijaga, dipelihara dan dipakai hanya untuk kebajikan sehingga kejahatan dapat dikalahkan.
b.           Tidak serupa dengan dunia, berani menyatakan benar adalah benar, salah adalah salah. Tidak lagi menggunakan pertimbangan pikiran dan perasaan, motivasi diri dan emosi tetapi oleh pembaharuan budi yang membawa kepada kesempurnaan hidup.
c.           Mempergunakan karunia yang diberikan Tuhan dengan optimal untuk saling melengkapi dalam kebersamaan bagi kemuliaan Tuhan.

Kita sadar akan keterbatasan, kekurangan, dan kelemahan bahkan kesalahan, namun ketika kita sungguh sungguh senantiasa patuh dan taat, setia dan percaya, rendah hati dan bijak maka Roh Kudus akan mengubahkan menjadi mampu melakukan tiga hal tersebut diatas. Dengan demikian pengakuan dan pernyataan “Oh Juru Selamat, kupuji nama-Mu” menjadi pujian dan kesaksian bagi kemuliaan Tuhan. Selamat berjuang, jaya sentosa dalam Tuhan Yesus. Amin (Y.S.)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar