ORANG YANG MAMPU MEMULIAKAN TUHAN
Lalu Yesus berkata:
"Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah
yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
(Lukas 17:17-18)
Sekalipun mukjizat kali ini besar bagi hidupnya, tetapi
karena menganggap Yesus adalah orang Israel biasa, akhirnya mereka semua tidak
bisa melihat bahwa ada pekerjaan Tuhan yang harus dimuliakan. Mereka melihat
bahwa ini pekerjaan Yesus dari Nazaret saja.
Berbeda
sekali dengan orang Samaria yang merasa terkejut dan merasa bahwa dirinya tidak
pantas, ternyata diberi kesempatan untuk mengalami kesembuhan dari penyakitnya.
Hal ini yang membuat orang Samaria ini tidak hanya melihat mukjizat secara
fisik saja, tetapi juga oleh karena melihat kemurahan Tuhan melalui perkenanNya
memberikan mukjizat pada orang asing. Ini mata yang dibutuhkan oleh siapapun,
supaya bisa melihat yang berbeda tidak seperti biasanya. Tuhan yang berkenan
menerima kita, manusia yang lebih tidak pantas, tetapi tetap diberi kesempatan
untuk menerima mukjizatNya.
Manusia
perlu memiliki kemampuan untuk melihat karya yang besar ini. Sering dalam hidup
berjemaat, kita lebih senang menjadi orang asing, karena melihat bahwa jemaat
disekitar hanya orang-orang yang tidak lebih baik dari diri kita. Tetapi
lihatlah kenyataannya bahwa Tuhan tetap berkenan hadir dalam hidup kita. Hal
ini mengingatkan, bahwa siapapun boleh menjadi dekat bersama dengan Tuhan,
termasuk kita. Oleh karenanya marilah kita menghadap pada Tuhan untuk memuliakan
Dia dalam tindakan hidup kita sehari-hari. |*TRW.
UNTUK
KALANGAN SENDIRI
Minggu ke-41, 09 OKTOBER 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar