Kejadian 33:22-31, Mazmur 121, 2 Timotius 3:14-4:5,
Lukas 18:1-8
TIDAK AKAN MENGULUR WAKTU PERTOLONGANNYA
“ Tidakkah Allah akan
membenarkan orang-orang pilihan-Nya
yang siang malam berseru kepada-Nya?
Dan adakah Ia
mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?"
Tuhan
tidak pernah tidur, demikianlah kata-kata yang dihidupi orang Jawa. Artinya
tentu bukan sekedar untuk memahami tubuh Tuhan yang tidur. Apalagi ketika
pernah menemui kisah Yesus yang kecapaian, lalu tertidur. Istilah ini tentu
tidak akan sesuai dengan istilah Tuhan tidak pernah tidur. Oleh karenanya harus
dilihat dengan cara yang berbeda. Kondisi ini bisa diartikan bahwa Tuhan tidak
pernah meninggalkan umatNya, malah akan selalu melingkupi kehidupan seluruh
manusia. Lalu bagaimana artinya kalau menemui ada sesama yang sakit dan tidak
sembuh-sembuh, apa yang menjadi penyembuh dalam keprihatinannya?
Hal
inilah yang membutuhkan jawaban agar membuat yakin bahwa Tuhan pasti akan
membela umatNya. Yang jelas, jawaban dari Tuhan pasti tidak sama dengan apa
yang diminta. Tetapi ketika diperhatikan sungguh-sungguh, sekalipun tidak sama,
jawaban Tuhan bisa menjadi lebih besar dari yang diminta.
Pekerjaan
yang besar itu adalah: karena dalam jawabNya Tuhan berkenan melibatkan manusia
dalam karyaNya. Jadi besarnya karya bukan sekedar karena Tuhan bekerja sendiri,
tetapi karena berkenan memakai seluruh hal dalam kehidupan kita. Kurang besar
bagaimana, karena Tuhan tidak sekedar mengartikan sempurna hanya seperti
karyaNya yang menciptakan segala hal. Hal ini bisa dilihat ketika Tuhan
menjadikan hakim yang kejam bisa memutuskan hal yang baik. Hakim yang menjadi
gambaran orang jahat, tetapi karyanya tetap dipakai oleh Tuhan. Oleh karenanya
supaya manusia dapat mengerti semua ini, manusia tidak boleh berhenti berdoa
dalam hidupnya. Karena di dalam doa manusia akan diarahkan melihat kemurahan
Tuhan Allah. |*TRW.
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Minggu ke-42, 16 OKTOBER
2016
|