AKU BERUBAH
Translate
Senin, 15 Desember 2014
Senin, 08 Desember 2014
Firman Tuhan 7 Desember 2014
“Bersiap Menyambut Kedatangan Mesias”
Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:1-2,8-13; II Petrus 3:8-15a;
Markus 1:1-8
Kitab Markus adalah Injil, Kabar Baik untuk pada masa nyata tetapi juga pada masa kini. Markus memulainya dengan berita subversif – bahwa kelahiran Yesus adalah suatu Kabar Baik, yang akan diulangi dan diperkuatnya pada bagian-bagian selanjutnya.
Pada masanya, kelahiran Yesus berada pada rentang dasa warsa yang sama dengan kelahiran Kaisar Agustus yang dipuja sebagai Dewa. Menjadi jamak dan wajar, kelahiran Kaisar Agustus disebutkan menjadi sinyal Kabar Baik untuk seluruh dunia. Kekaisaran Roma akan mempunyai penerus, kekaisaran yang memberi ketenteraman, membawa kedamaian dan memajukan kemakmuran. Bagi Markus, kehadiran dan karya Yesuslah yang menjadi tanda Kabar Baik, permulaan kehadiran Kerajaan Allah. Bukan kekaisaran Roma, yang nampak dan nyata dalam keseharian masyarakat, tetapi kerajaan Allah yang benihnya dimulai dengan kelahiran Yesus. Berita ini sungguh berbahaya untuk status kemapanan, karena bertentangan dengan status quo, menjungkir-balikan keyakinan keseharian.
Berita Markus lebih berbahaya lagi karena didasarkan pada wibawa kitab Yesaya (Yes 40:1-11). Bahwa Yesus adalah Kristus, Sang Mesias. Ia akan melebihi seorang Kaisar Roma, karenanya datang kemudian setelah seorang utusan mendahului untuk mempersiapkan jalan bagiNya. Ia akan menjadi kuat dan berkuasa. “Ia datang dengan kekuatan dan dengan tanganNya Ia berkuasa” (ayat 10).
Pada masa kini, berita kelahiran Yesus sekali lagi menantang kita, tidak kalah subversifnya dengan pada masanya. Masihkan Yesus menjadi Kristus, yang artinya berkuasa dalam hidup kita? Masihkah kita merasakan kuat dan kuasa tanganNya? Masihkah berita kelahiranNya sebagai Kabar Baik? Berita Natal jangan-jangan tidak membawa dampak apapun dalam hidup. Berita yang menggugat kemapanan pada zamannya tenggelam dalam kemapanan, status quo dan kedamaian hidup keseharian. Sambutan terhadap berita Natal adalah persiapan kebaktian dan rangkaian perayaan yang sudah menjadi rutin, sehingga rapat-rapat pun menjadi membosankan dan tidak diperlukan lagi. Sambutan terhadap berita Natal adalah persiapan kemeriahan dengan hiasan pernak-pernik dan makanan khusus, yang dimulai dari mall perbelanjaan sampai ke rumah-rumah. Apakah semua kesibukan diatas sudah menggantikan kebahagiaan Kabar Baik?
Masa Adven sejatinya adalah masa persiapan. Yesus yang segera diperingati kelahiranNya akan datang kembali. Kita masih diberi kesempatan untuk hidup supaya ditemukan tak bercacat dan tak bernoda dihadapanNya, sehingga beroleh keselamatan (II Petrus 3:14-15). Hidup dengan cara menyandarkan diri pada tangan kuat dan kuasaNya. Bukan mengandalkan kemapanan, yang nampak memberi damai, tetapi membarui rutinitas hidup yang sudah beku. Ini tentu bukan persiapan yang mudah, karena persiapan ini bisa membongkar kebiasaan lama yang telah berkerak menjadi gaya hidup. Markus menulis persiapan dilakukan oleh seorang utusan untuk “meluruskan jalan”, termasuk “menimbun lembah, gunung dan bukit diratakan, dan meluruskan jalan berliku dan berkelok” (Luk 3:5). Bukan seruan membangun jalan setapak antar kampung tapi jalan tol antar kota. Hal ini bagaikan jalan tol cipularang yang membelah pegunungan dengan jembatan panjang yang melintasi lembah. Apakah Anda melewati masa Adven rutin biasa saja tanpa kebaruan keyakinan dan gaya hidup, seperti sedang membangun jalan setapak yang minim tantangan? Jika ya, Anda harus merenungkan ulang kabar subversif tulisan Markus, yang menjungkirkan kemapanan makna Kabar Baik. (hus)
BG Minggu ke : 49-2014
Senin, 01 Desember 2014
Kebaktian Minggu Advent I
Pelayan Firman Bp. Pdt Fredrik Elias Talakua
“ Menanti Dengan Tidak Menjadi Lengah “
Yesaya 64:1-9; Mazmur 80:1-7,17-19; I Korintus 1:3-9; Markus 13:24-37
Prosesi
Diiringi paduan suara
Pelayan Firman Bp. Pdt Fredrik Elias Talakua
Persembahan anak-anak Sekolah Minggu
Langganan:
Postingan (Atom)